revolutiontr.com – Celana jeans, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia fashion, memiliki sejarah panjang yang menarik. Awalnya, jeans diciptakan pada abad ke-19 sebagai pakaian kerja yang tahan lama untuk para pekerja tambang dan petani di Amerika Serikat. Bahan denim yang kuat dan desain yang sederhana membuatnya ideal untuk pekerjaan berat.
Pada tahun 1873, Levi Strauss dan Jacob Davis mendapatkan paten untuk celana jeans dengan paku keling, yang memperkuat titik-titik tekanan pada pakaian. Inovasi ini meningkatkan daya tahan jeans dan membuatnya semakin populer di kalangan pekerja.
Seiring waktu, jeans mulai merambah ke dunia fashion. Pada tahun 1950-an, jeans menjadi simbol pemberontakan dan kebebasan di kalangan remaja, terutama setelah dikenakan oleh ikon budaya pop seperti James Dean dan Marlon Brando. Popularitasnya terus meningkat, dan pada tahun 1970-an hingga 1980-an, jeans menjadi bagian dari berbagai subkultur, termasuk punk dan hippie.
Di era modern, jeans telah berevolusi menjadi berbagai gaya dan potongan, seperti skinny, bootcut, dan boyfriend jeans. Desainer ternama memasukkan jeans ke dalam koleksi mereka, menjadikannya pakaian yang dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan, dari kasual hingga semi-formal.
Selain itu, kesadaran akan keberlanjutan telah mendorong produsen untuk menciptakan jeans ramah lingkungan, menggunakan bahan daur ulang dan proses produksi yang lebih efisien. Ini menunjukkan bahwa jeans tidak hanya mengikuti tren fashion, tetapi juga beradaptasi dengan nilai-nilai sosial dan lingkungan yang berkembang.