revolutiontr.com – Balenciaga adalah salah satu rumah mode mewah terkemuka di dunia, yang dikenal karena desain avant-garde, kualitas tinggi, dan pendekatan inovatif dalam fesyen. Didirikan oleh desainer asal Spanyol, Cristóbal Balenciaga, merek ini telah menjadi simbol kemewahan dan kreativitas sejak awal abad ke-20. Artikel ini akan mengulas sejarah Balenciaga, pengaruhnya dalam dunia fesyen, serta kontroversi yang pernah melibatkan merek ini.
Sejarah Balenciaga
Balenciaga didirikan pada tahun 1919 oleh Cristóbal Balenciaga di San Sebastián, Spanyol. Dengan latar belakang sebagai anak seorang penjahit, Cristóbal mengasah keterampilannya sejak usia muda. Pada tahun 1937, akibat Perang Saudara Spanyol, ia memindahkan operasinya ke Paris, membuka rumah couture di Avenue George V. Koleksi pertamanya di Paris, yang terinspirasi dari Renaissance Spanyol, langsung menuai pujian dan menjadikannya salah satu desainer paling dihormati di eranya.
Cristóbal dikenal sebagai “Raja Mode” karena pendekatannya yang tanpa kompromi terhadap kualitas dan keahlian. Desainnya, seperti gaun berpotongan funnel dari satin duchess dan lengan “bracelet” yang pendek, mengubah siluet fesyen wanita pada 1950-an dan 1960-an. Kliennya termasuk tokoh-tokoh terkenal seperti Grace Kelly, Jackie Kennedy, dan Ratu Fabiola dari Belgia, yang mengenakan gaun pengantin rancangannya pada tahun 1960. Christian Dior bahkan menyebutnya sebagai “guru kami semua,” sementara Coco Chanel menganggapnya sebagai satu-satunya couturier sejati.
Balenciaga menutup rumah modenya pada tahun 1968 karena merasa haute couture kehilangan relevansi di tengah perubahan zaman. Ia meninggal pada tahun 1972, tetapi mereknya dihidupkan kembali pada tahun 1986 dan kini dimiliki oleh Kering, konglomerasi mewah Prancis yang juga memiliki Gucci dan Yves Saint Laurent.
Era Modern dan Demna Gvasalia
Sejak dihidupkan kembali, Balenciaga terus berevolusi di bawah kepemimpinan desainer seperti Nicolas Ghesquière dan Demna Gvasalia. Demna, yang menjadi direktur kreatif sejak 2015, membawa pendekatan radikal yang menggabungkan estetika streetwear dengan haute couture. Ia dikenal karena desain provokatif seperti sepatu kets Triple S, tas yang menyerupai kantong belanja IKEA, dan gaun-gaun oversized yang menjadi ciri khas merek ini di era modern.
Balenciaga di bawah Demna juga terkenal dengan “stunt dressing,” yaitu pendekatan pemasaran yang sengaja memicu perhatian dan kontroversi. Contohnya termasuk sepatu kets yang sengaja dibuat usang dengan harga tinggi, rok berbentuk handuk seharga £695, dan kolaborasi dengan merek seperti Crocs dan The Simpsons. Pendekatan ini berhasil menarik perhatian generasi muda dan selebritas seperti Kim Kardashian, yang menjadi duta merek pada tahun 2024.
Pada tahun 2025, Balenciaga mengumumkan Pierpaolo Piccioli sebagai direktur kreatif baru, menggantikan Demna. Piccioli diharapkan membawa estetika yang lebih humanis dan romantis ke merek ini, menandai babak baru dalam sejarah Balenciaga.
Kontroversi Balenciaga
Pada tahun 2022, Balenciaga menghadapi skandal besar terkait dua kampanye iklan yang kontroversial. Kampanye “Gift Shop” menampilkan anak-anak memegang tas berbentuk beruang teddy yang mengenakan aksesori bergaya BDSM, sementara kampanye lain menunjukkan dokumen hukum terkait undang-undang pornografi anak sebagai properti. Kampanye ini memicu tuduhan bahwa merek tersebut mempromosikan eksploitasi anak, memicu kemarahan di media sosial dengan tagar seperti #cancelbalenciaga dan #boycottbalenciaga.
Balenciaga dengan cepat menarik kampanye tersebut dan meminta maaf, mengakui “kesalahan serius” dan menggugat pihak ketiga yang terlibat dalam kampanye tersebut. Namun, respons awal mereka dianggap kurang tegas, dan skandal ini menyebabkan kerusakan reputasi yang signifikan, termasuk vandalisme di dua toko utama mereka. Kim Kardashian, duta merek saat itu, menyatakan bahwa ia “mengevaluasi ulang” hubungannya dengan Balenciaga sebelum akhirnya kembali sebagai duta pada tahun 2024.
Pada tahun 2023, Demna merespons skandal tersebut dengan koleksi yang lebih sederhana, fokus pada pakaian dan siluet, menjauh dari pendekatan provokatif sebelumnya. Ia menyatakan keinginannya untuk kembali ke esensi fesyen, sebagaimana yang dilakukan Cristóbal Balenciaga.
Pengaruh dan Warisan
Balenciaga tetap menjadi salah satu merek paling berpengaruh di dunia fesyen, terutama di kalangan generasi muda yang menghargai desain berani dan kualitas premiumnya. Kolaborasi dengan merek seperti Lamborghini dan Erewhon menunjukkan kemampuan merek ini untuk tetap relevan di budaya populer.
Warisan Cristóbal Balenciaga terus hidup melalui desain-desainnya yang dipamerkan di Cristóbal Balenciaga Museum di Getaria, Spanyol, serta melalui pendekatan inovatif merek ini dalam menciptakan fesyen yang memadukan tradisi dan modernitas. Dengan kepemimpinan baru di bawah Pierpaolo Piccioli, Balenciaga diharapkan terus mendorong batas-batas kreativitas sambil menghormati akar haute couture-nya.
Balenciaga adalah perpaduan unik antara warisan haute couture dan inovasi modern. Dari desain revolusioner Cristóbal Balenciaga hingga pendekatan kontroversial Demna Gvasalia, merek ini terus menjadi pusat perhatian dalam industri fesyen. Meskipun pernah menghadapi skandal, Balenciaga menunjukkan ketahanan dengan terus beradaptasi dan mempertahankan posisinya sebagai pelopor mode mewah. Dengan masa depan yang dipimpin oleh Pierpaolo Piccioli, Balenciaga siap untuk menulis babak baru dalam sejarahnya yang penuh warna.