revolutiontr.com – Tren retro 90-an kembali mencuri perhatian dunia fashion, khususnya di kalangan Gen Z di Indonesia pada April 2025. Gaya yang identik dengan warna-warna bold, pola mencolok, dan siluet longgar ini menjadi simbol nostalgia yang dihidupkan kembali dengan sentuhan modern, mencerminkan semangat kebebasan dan ekspresi diri anak muda.
Salah satu elemen utama tren ini adalah penggunaan celana baggy dan crop top. Celana jeans berpinggang tinggi dengan potongan longgar, sering dipadukan dengan atasan ketat bermotif kotak-kotak atau logo band, kini ramai menghiasi jalanan Jakarta dan Bandung. Sepatu chunky, seperti sneakers platform ala Fila atau Adidas, juga menjadi pelengkap wajib yang memberikan kesan edgy. Aksesori seperti bucket hat, choker, dan kacamata kecil berlensa bening menambah nuansa 90-an yang autentik.
Media sosial, terutama TikTok dan Instagram, memainkan peran besar dalam kebangkitan tren ini. Influencer Gen Z seperti Keanu Agl dan Agatha Chelsea sering membagikan inspirasi outfit retro, mendorong followers mereka untuk berburu pakaian di pasar thrift seperti Pasar Senen atau toko online preloved. Data dari platform e-commerce Shopee menunjukkan bahwa penjualan pakaian bertema 90-an naik 35% sepanjang 2024, tren yang berlanjut hingga 2025.
Desainer lokal juga ikut merespons dengan meluncurkan koleksi yang terinspirasi dari era tersebut. Brand seperti Cotton Ink dan Pot Meets Pop merilis kaos oversized dengan grafis vintage dan jaket denim oversized yang laris di pasaran. Pengalaman komunitas fashion menunjukkan bahwa tren ini tidak hanya tentang gaya, tetapi juga tentang menghargai keunikan dan keberanian berekspresi.
Tren retro 90-an membawa angin segar bagi dunia fashion Indonesia. Dengan kreativitas Gen Z, gaya lama ini dihidupkan kembali dengan cara yang fresh—membuktikan bahwa fashion adalah siklus yang selalu berputar, penuh dengan cerita dan inspirasi.