revolutiontr.com – Dalam beberapa tahun terakhir, tren “Santai Aktif” mulai muncul sebagai gaya hidup alternatif di kota-kota besar Indonesia. Gaya ini menekankan keseimbangan antara relaksasi dan aktivitas—tidak memaksakan diri bekerja sepanjang waktu, namun juga tidak pasif total. Konsep ini mencerminkan keinginan banyak orang untuk hidup lebih seimbang tanpa stres berlebih.
Orang yang menerapkan gaya hidup Santai Aktif biasanya menyisipkan kegiatan ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau peregangan sederhana, dan jeda pendek untuk istirahat aktif selama jam kerja. Dengan cara ini, energi tetap terjaga tanpa mengalami burnout. Mereka juga cenderung memilih aktivitas sosial yang ramah waktu, seperti kopi santai sambil berdiskusi ringan, membaca buku di kafe, atau menjajal lokasi alam terdekat di akhir pekan.
Tren ini muncul sebagai respons terhadap tekanan kerja yang semakin tinggi dan kehidupan digital yang cepat. Banyak kaum urban menyadari bahwa produktivitas bukan hanya soal jumlah jam kerja, tetapi kualitas istirahat dan kemampuan melakukan jeda berarti. Dalam survei terbaru, tren kesehatan dan gaya hidup seimbang menjadi salah satu prioritas masyarakat; banyak orang mulai memperhatikan nutrisi, aktivitas fisik ringan, dan pengaturan stres sehari-hari.
Santai Aktif bukan berarti pasif atau malas; melainkan kesadaran untuk menjaga diri agar tidak terjebak rutinitas yang membakar mental dan fisik secara berlebihan. Gaya ini mendorong pola tidur yang teratur, makanan yang mengenyangkan namun tidak berlebihan, dan interaksi sosial yang menyenangkan namun tidak memaksa. Tren ini juga sering diiringi gaya konsumsi minimalis—lebih memilih barang yang fungsional, berkualitas, dan tidak berlebihan.
Dengan gaya Santai Aktif, kehidupan urban bisa dipenuhi makna: kerja maksimal ketika dibutuhkan, namun juga istirahat dan relaksasi yang nyata. Bagi banyak orang, ini adalah cara baru untuk “hidup baik” dalam era yang makin cepat—dengan tetap menjaga keseimbangan dan kesehatan mental.